DESKRIPSI HEWAN
1. Panda
Panda adalah
Hewan mamalia yang diklasifikasikan ke dalam keluarga beruang.
Binatang ini mempunyai bulatan hitam di sekitar mata.
Secara taksonomis, panda adalah
karnivora namun makanannya seperti herbivora, sebagian besar tumbuh-tumbuhan,
hampir hanya bambu saja.
Secara teknis, panda adalah omnivora
(Bisa disebut Karnivora, Omnivora, Herbivora), karena diketahui mereka juga
makan telur, dan juga serangga selain bambu. Kedua makanan ini adalah sumber
protein yang diperlukan.
Habitat panda adalah di
gunung-gunung di negri China. Ada beberapa jenis panda di antaranya adalah
Panda Besar dan Panda Merah.
Untuk ukuran, Panda jantan bisa
mencapai panjang/tinggi 1,5 meter dan tinggi 75 cm, berat panda ini bisa
mencapai 115 kg. Panda betina sedikit lebih kecil 10% - 20% dibandingkan dengan
panda jantan.
Pada Panda Besar
memiliki cakar yang ganjil dengan jempol dan lima jari jempol ini
sebenarnya tulang -pergelangan tangan yang termodifikasi.
2. Landak
Adanya bulu kuat berbentuk duri
tajam yang merupakan alat perlindungan bagi landak apabila dia terancam bahaya.
Ketika ada bahaya datang maka
bulu-bulu landak akan berdiri dan dapat melukai musuh yang menyerang, bahkan
bulu yang menancap pada tubuh lawan akan tertinggal dan terlepas dari tubuh
landak.
Habitat hidup landak yang sering
menempati lubang-lubang tanah. Landak merupakan binatang yang banyak ditemukan
di daerah tropis, meskipun penyebarannya sampai ke benua Afrika dan juga
Amerika.
Bentuk tubuh dari hewan ini cenderung
agak bulat dengan gerakan yang tidak begitu lincah. Landak merupakan hewan
pengerat.
Nama ilmiah atau nama latin
landak adalah Hystricomorph Hystricidae.
3. Komodo
Komodo memiliki ekor yang
sama panjang dengan tubuhnya, dan sekitar 60 buah gigi yang bergerigi tajam
sepanjang sekitar 2.5 cm, yang kerap diganti.
Air liur komodo sering kali
bercampur sedikit darah akibat jaringan giginya tercabik selama makan karena pada
gigi komodo hampir seluruhnya dilapisi jaringan pada giginya. Kondisi ini
menciptakan lingkungan pertumbuhan yang ideal untuk bakteri mematikan yang
hidup di mulut mereka.
Komodo memiliki lidah yang
panjang, berwarna kuning dan bercabang.
Komodo jantan lebih besar
daripada komodo betina, dengan warna kulit dari abu-abu gelap sampai merah batu
bata, sementara komodo betina lebih berwarna hijau buah zaitun, dan memiliki
potongan kecil kuning pada tenggorokannya.
Komodo muda lebih berwarna,
dengan warna kuning, hijau dan putih pada latar belakang hitam.
4. Musang Luwak
Hewan menyusui (mamalia) yang
termasuk suku musang dan garangan (Viverridae).
Musang bertubuh sedang, dengan
panjang total sekitar 90 cm (termasuk ekor, sekitar 40 cm atau kurang).
Sisi atas tubuh abu-abu
kecoklatan, dengan variasi dari warna tengguli (coklat merah tua) sampai
kehijauan. Jalur di punggung lebih gelap, biasanya berupa tiga atau lima garis
gelap yang tidak begitu jelas dan terputus-putus, atau membentuk deretan
bintik-bintik besar. Sisi samping dan bagian perut lebih pucat.
Terdapat beberapa bintik samar di
sebelah tubuhnya. Wajah, kaki dan ekor coklat gelap sampai hitam. Dahi dan sisi
samping wajah hingga di bawah telinga berwarna keputih-putihan, seperti
beruban. Satu garis hitam samar-samar lewat di tengah dahi, dari arah hidung ke
atas kepala. Dan pada Musang betina memiliki tiga pasang puting pada tubuhnya.
Hewan ini amat pandai memanjat
dan bersifat arboreal, lebih kerap berkeliaran di atas pepohonan, meskipun
tidak segan pula untuk turun ke tanah.
Musang juga bersifat nokturnal,
aktif di malam hari untuk mencari makanan dan lain-lain aktivitas hidupnya.
5. kelinci
Kelinci ialah satu genus mamalia
serupa arnab yang tergolong dalam famili Leporidae.
Kelinci betina memiliki jumlah
uterus yang sepasang memungkinkan untuk memiliki jumlah anak lebih dari
satu atau multiple impregnations.
Kelinci merupakan hewan yang
berusus satu.
Pakan utama kelinci yaitu Rumput,
Sayuran, Bijian.
Siklus kelamin : Poliestrus dalam
setahun bisa 5 kali bunting.
Kelinci lahir hanya mengandalkan
makan dari air susu induknya.Masa perkawinan setelah beranak (calving
interval): 1 minggu setelah anak disapih.
Anak kelinci akan belajar makan
rumput pada umur 14 hari dan mulai banyak makan diusia 26 hari.
kelinci memiliki pertumbuhan gigi
yang terus menerus.
Kelinci memiliki karakter selalu
siaga, bereaksi ageresif untuk menjauhi ancaman yang berada disekitarnya.
DESKRIPSI TUMBUHAN
1. Cendana
Cendana, atau cendana wangi,
merupakan pohon penghasil kayu cendana dan minyak cendana. Kayunya
digunakan sebagai rempah-rempah, bahan dupa, aroma terapi, campuran parfum,
serta sangkur keris (warangka). Di Indonesia, kayu ini banyak ditemukan di
Nusa Tenggara Timur, khususnya di Pulau Timor, meskipun sekarang ditemukan pula
di Pulau Jawa dan pulau-pulau Nusa Tenggara lainnya.
Cendana adalah tumbuhan parasit
pada awal kehidupannya. Kecambahnya memerlukan pohon inang untuk mendukung
pertumbuhannya, karena perakarannya sendiri tidak sanggup mendukung kehidupannya.
Karena prasyarat inilah cendana sukar dikembangbiakkan atau dibudidayakan.
Kayu yang berasal dari daerah
Mysoram di India selatan biasanya dianggap yang paling bagus kualitasnya. Pohon
cendana yang tergolong keluarga Santalaceae, Ordo Loranthaceae.
Cendana bersifat introtrap
terhadap karbon, bibit cendana yang baru tumbuh, yang hanya mempunyai akar
rambut, menggantungkan diri kepada tuan rumah tanaman inang. Kondisi iklim
tempat tumbuhnya cendana harus menunjukkan perbedaan musim kamarau dan musim
penghujan yang jelas.
Pertumbuhan cendana secara
alamiah terutama di daerah formasi terumbu karang. Cendana sangat suka tumbuh
di daerah bebatuan dan tanah vulkanis yang meneruskan air. Cendana dapat hidup
di daerah sampai pada ketinggian 1.500 m dari permukaan laut. Cendana tidak
dapat tumbuh di hutan lebat tetapi di pinggir hutan dan di daerah padang
savana.
Pohon cendana mencapai ketinggian
11 sampai 15 meter dengan diameter 25 - 30 cm. Batangnya bulat dan kulitnya
berwarna coklat abu-abu sampai coklat merah. Cabangnya mulai pada bagian
setengah pohon. Dahan-dahan primer sangat tidak beraturan, sering bengkok dan
banyak ranting. Dahan bagan bawah cenderung tumbuh menggantung. Daun cendana
berhadap-hadapan, bentuknya elips hingga
lanset (bulat telur) dengan dua ujungnya lancip.
2. Lidah Buaya
Daun lidah buaya berwarna hijau
ke abu-abuan, memiliki lapisan lapisan lilin, bagian pinggir dau berjajar duri
yang tumpul, daun mudanya terdapat bercak hijau sampai putih.
Kandungan utama daun adalah air
pada daging daun bentuk Gel/lendir.
Batang dan bunga lidah buaya
terlihat bila lidah buaya sudah tua. Bila tanaman masih muda, batang tertutup
oleh daun-daun. Sementara bunga tanaman lidah buaya berbentuk seperti lonceng.
Mempunyai Akar serabut yang kuat
dan daun hijau ke kelabu-hijau yang banyak, berisi tebal, dan bergerigi.
3. Bawang Putih
Tinggi pohon sekitar 60 cm. Batang
semu dengan warna hijau.
Memiliki umbi besar yang terdiri
dari beberapa siung (khusus untuk bawang putih tunggal, hanya memiliki satu
siung) Masing-masing siung dibungkus oleh lapisan tipis dan akan mengeluarkan
aroma yang cukup tajam.
Daun bawang putih beralur
berbentuk pipih memanjang dengan ukuran panjang 60 cm dan lebar 1.5 cm, tepi
daun rata dengan bagian ujung runcing.
Akar berbentuk serabut.
Warna bunga putih, memiliki
tangkai panjang dan berbentuk payung
4. Kantung Semar
Kantong semar merupakan tumbuhan
yang mempunyai daun berbentuk seperti kantong. Daun ini menghasilkan cairan
khusus untuk mencerna serangga yang terjebak di dalamnya. Tumbuhan ini disebut
juga insektivora (pemakan serangga).
Kantong semar biasanya tumbuh di
tanah lembap yang sangat sedikit mengandung nitrogen. Oleh karena itu, kantong
semar memangsa serangga untuk memenuhi kebutuhan nitrogennya.
Cairan khusus yang ada pada daun
kantong semar disebut nektar (zat penyusun madu). Nektar ini akan menarik
perhatian serangga. Ketika mencium nektar, serangga yang hinggap di mulut
kantong akan terpeleset ke dalam kantong.
5. lengkuas
Lengkuas adalah terna tegak
yang tingginya 2 m atau lebih.
Batangnya yang muda keluar
sebagai tunas dari pangkal batang tua. Seluruh batangnya ditutupi pelepah daun.
Batangnya ini bertipe batang semu.
Daunnya tunggal, bertangkai
pendek, berbentuk daun lanset memanjang, ujungnya runcing, pangkalnya tumpul,
dan tepinya rata. Ukurannya daunnya adalah: 25 - 50 cm × 7 - 15 cm. Pelepah
daunnya berukuran 15 - 30 cm, beralur, dan berwarna hijau.
Perbungaannya majemuk dalam
tandan yang bertangkai panjang, tegak, dan berkumpul di ujung tangkai. Jumlah
bunga di bagian bawah lebih banyak daripada di atas tangkai, dan berbentuk
piramida memanjang. Kelopak bunganya berbentuk lonceng, berwarna putih
kehijauan. Mahkota bunganya yang masih kuncup pada bagian ujung warnanya putih,
dan bawahnya berwarna hijau.
Buahnya termasuk buah buni,
bulat, keras, dan hijau sewaktu muda, dan coklat, apabila sudah
tua. Umbinya berbau harum, ada yang putih, juga ada yang merah. Menurut
ukurannya, ada yang besar juga ada yang kecil. Karenanya, dikenal 3 kultivar
yang dibedakan berdasarkan warna dan ukuran rimpangnya.
Rimpangnya ini merayap,
berdaging, kulitnya mengkilap, beraroma khas, ia berserat kasar, dan pedas jika
tua. Untuk mendapatkan rimpang muda yang belum banyak seratnya, panen dilakukan
pada saat tanaman berusia 2,5 - 4 bulan.