Tugas Analisis Laporan Keuangan
Menurut Wild, “Analisis laporan keuangan (financial
statement analysis) adalah aplikasi dari alat dan teknik analisis untuk laporan keuangan bertujuan umum dan data-data yang
berkaitan untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis”
Menurut Bernstein, “Analisis laporan keuangan mencakup penerapan metode dan teknik analisis untuk laporan
keuangan dan data lainnya untuk melihat dari laporan itu ukuran - ukuran dan hubungan tertentu yang sangat berguna dalam
pengambilan keputusan”
Rasio Likuiditas
- Rasio likuiditas menunjukkan hubungan kas dan aktiva lancar lainnya dengan kewajiban lancar. Posisi likuiditas perusahaan akan sangat berhubungan dengan kemampuan perusahaan melunasi kewajiban jangka pendeknya.
a.
Current Ratio
Current ratio adalah rasio yang mebandingkan antara aktiva lancar dengan
hutang jangka pendek. Dari contoh laporan keuangan di atas bisa dihitung
besarnya current ratio sebagai berikut :
Current ratio
= Aktiva Lancar / Hutang lancar
= 280.000.000 / 120.000.000
= 2,33
Dari
perhitungan tersebut dapat
diartikan bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan Rp.2,33 aktiva lancar. Semakin tinggi nilai current ratio
semakin besar kemampuan perusahaan untuk melunasi hutangnya.
b.
Rasio Cepat (Acid Test Ratio)
Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban
jangka pendek tanpa mengandalkan persediaan. Dari contoh laporan keuangan
diatas dapat dihitung besarnya quick ratio :
Quick ratio
= (Aktiva lancar – Persediaan) / Hutang
lancar
=
(280.000.000 – 120.000.000) / 120.000.000
= 1,33
Dari perhitungan tersebut dapat diartikan bahwa setiap Rp.1,00 hutang
lancar dijamin dengan Rp 1,33 aktiva
yang paling lancar.
c.
Cash ratio
Rasio kas adalah rasio yang membandingkan antara kas dengan aktiva lancar
yang bisa segera menjadi uang kas dengan hutang lancar. Dari contoh laporan keuangan
didepan dapat dihitung besarnya cash ratio sebagai berikut :
Cash ratio
= (Kas + efek)
/ Hutang lancar
= (20.000.000 + 60.000.000) / 120.000.000
= 0,67
Dari perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap Rp1,00 hutang lancar dijamin dengan Rp0,67
uang kas dan yang segera menjadi kas.
Rasio Leverage
- Rasio Leverage menunjukkan berapa besar kebutuhan dana perusahaan dibelanjai dengan hutang. Berikut beberapa rasio leverage yang dapat dipakai oleh perusahaan.
a.
Total Debt to Total Asset ratio
Mengukur persentase besarnya dana yang berasal dari hutang (semua hutang
yang dimiliki perusahaan). Dari contoh laporan keuangan didepan dapat dihitung
besarnya Debt ratio:
Debt Ratio
= (Total Hutang
/ Total Aktiva) x 100%
=
(400.000.000 / 800.000.000) x 100%
=
50%
Dari perhitungan tersebut bahwa aktiva perusahaan 50% dibelanjai dengan
hutang. Semakin tingg debt ratio menunjukkan perusahaan semakin beresiko. Kreditor lebih menyukai debt ratio
yang rendah sebab tingkat keamanan dananya semakin baik.
b.
Total Debt to Equity ratio
Rasio hutang dengan modal sendiri.
Semakin tinggi rasio ini berarti modal sendiri semakin sedikit dibanding dengan
hutangnya. Dari contoh laporan keuangan
didepan dapat dihitung besarnya Debt ratio adalah :
Debt to Equity Ratio
= (Total
Hutang / Modal) x 100%
= (400.000.000 / 400.000.000) x 100% = 100%
Dari perhitungan tersebut bahwa perusahaan mempunyai sumber dana yang
sebanding antara hutang dan modal sendiri. Bagi perusahaan sebaiknya besarnya
hutang tidak melebihi modal sendiri supaya beban tetapnya tidak terlalu tinggi.
Rasio Aktivitas (Activity Ratio)
- Activity Ratio merupakan alat ukur sejauh mana efektivitas perusahaan dalam menggunakan berbagai sumber daya nya.
a. Perputaran
persediaan
Rasio
perputaran persediaan yaitu rasio untuk mengukur efisiensi penggunaan
persediaan atau rasio untuk mengukur kemampuan dana yang tertanam dalam
persediaan untuk berputar dalam suatu periode tertentu. Semakin tinggi
persediaan berputar semakin efektif perusahaan dalam mengelola persediaan.
Dari contoh
laporan keuangan didepan dapat dihitung besarnya perputaran persediaan
Perputaran
Persediaan
= Harga pokok
penjualan / Rata-rata persediaan
=
1.022.000.000 / ((142.000.000 + 120.000.000) / 2)
= 8 kali
Dengan
demikian dalam setahun persediaan berputar sebanyak 8 kali.
Untuk
mengetahui lama rata-rata persediaan tersimpan sebelum terjual atau masuk kedalam
proses produksi adalah :
Average day
inventory
= (Rata-rata
persediaan x 360) / Harga pokok penjualan
=
(131.000.000 x 360) / 1.022.000.000
=
46 hari
Artinya
persediaan tersimpan selama 46 hari sebelum terjual atau melalui proses produksi.
b.
Perputaran Piutang (receivable turn over)
Perputaran piutang merupakan ukuran pengelolaan piutang semakin cepat
perputaran piutang semakin efektif perusahaan dalam mengelola piutangnya.
Perputaran piutang = Penjualan Kredit / Rata-rata
piutang
Rata-rata Piutang
= (100.000.000 + 80.000.000) / 2
= 90.000.000
Besarnya perputaran piutang
Perputaran piutang
= 1.200.000.000 / 90.000.000
= 13.33 kali
Untuk mengetahui lamanya piutang tertagih (receivable
collection period) adalah :
Receivable Collection Period
= (rata-rata piutang x 360) / Penjualan kredit
= (90.000.000 x 360) / 1.200.000.000
= 27 hari
Artinya bahwa periode pengumpulan piutang rata-rata
selama 27 hari.
Rasio Keuntungan (Profitability
Ratio)
- Profitability Ratio yaitu rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan dari penggunaan modalnya. Rasio keuntungan dapat diukur dengan bebarapa indikator yakni :
a.
Profit Margin
Profit margin
merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dibandingkan
dengan penjualan yang dicapai. Rasio yang bisa digunakan adalah sebagai
berikut.
Gross Profit
margin
= (Laba Kotor x 100%) / Penjualan
=
(178.000.000 x 100%) / 1.200.000.000
= 14,83%
Profit margin
= (EAT x 100%) / Penjualan
= 48.000.000
x 100% / 1.200.000.000
=
4 %
Net
Profit margin
= (EBIT x
100%) / Penjualan
=
102.000.000 x 100% / 1.200.000.000
=
8.5%
b.
Return on
Asset
Return on
asset sering disebut sebagai rentabilitas ekonomis yang merupakan ukuran
kemampuan perusahaan dalam menghasilakan laba dengan semua aktiva yang dimiliki
perusahaan.
Return On
Asset
= (EBIT x 100%) / Total
Aktiva
= (102.000.000 x 100%) / 800.000.000
= 12.75%
Berarti
perusahaan mampu menghasilkan tingkat keuntungan sebesar 12,75% dari total aktiva yang digunakan.
Referensi : Sumber