"Khilafah - Khilafah Masa Bani
Umayyah di Damsyik"
Kerajaan Bani
Umayyah (Arab بنو أمية banū
umayya / الأمويون al
umawiyyūn);
khalifah Islam berasaskan
perwarisan pertama selepas kewafatan Nabi Muhammad s.a.w. Kerajaan
ini terdiri daripada keluarga di dalam kaum Quraish Makkah. Kerajaan Bani
Ummayyah ini berkuasa dari tahun 661 hingga tahun 750 masehi.
Asal nama kerajaan Bani Umayyah
adalah mengambil nama sempena nama datuk Muawiyah, penggagas kerajaan ini
yaitu Umayyah bin Abdul Syams, seorang pemimpin
kaum Quraish yang kaya dan berpengaruh.
- Muawiyah bin Abi Sufyan {661-681 M}
Muawiyah bin Abi Sufyan adalah
pendiri Daulah Bani Umayyah dan menjabat sebagai Khalifah pertama. Ia
memindahkan ibu kota dari Madinah al Munawarah ke kota Damaskus dalam wilayah
Suriah.
Pada masa Khulafaur Rasyidin, Muawiyah diangkat menjadi salah seorang panglima perang di bawah komando utama Abu Ubaidah bin Jarrah. Kaum Muslimin berhasil menaklukkan Palestina, Syria (Suriah), dan Mesir dari tangan Imperium Romawi Timur.
Pada masa Khulafaur Rasyidin, Muawiyah diangkat menjadi salah seorang panglima perang di bawah komando utama Abu Ubaidah bin Jarrah. Kaum Muslimin berhasil menaklukkan Palestina, Syria (Suriah), dan Mesir dari tangan Imperium Romawi Timur.
Dan ketika Utsman bin Affan
menjabat sebagai khalifah menggantikan Umar, Muawiyah diangkat sebagai gubernur
untuk wilayah Syria dan Palestina yang berkedudukan di Damaskus menggantikan
Gubernur Abu Ubaidah bin Jarrah.
Setelah menjabat sebagai gubernur
di Palestina selama 10 tahun dan di Syam 10 tahun, serta sebagai Khalifah
Daulah Umawiyah selama 20 tahun, Muawiyah meninggal dunia pada Kamis
pertengahan Rajab 60 H dalam usia 78 tahun.
- Yazid bin Muawiyah {681-683 M}
Lahir pada tahun 22 H/643 M. Pada
tahun 679 M, Muawiyah mencalonkan anaknya, Yazid, untuk menggantikannya. Yazid
menjabat sebagai khalifah dalam usia 34 tahun pada tahun 681 M.
Ketika Yazid naik tahta, sejumlah tokoh di Madinah tidak mau menyatakan setia kepadanya. Pada tahun 680 M, ia pindah ke Kufah atas permintaan golongan Syi’ah yang ada di Irak.
Ketika Yazid naik tahta, sejumlah tokoh di Madinah tidak mau menyatakan setia kepadanya. Pada tahun 680 M, ia pindah ke Kufah atas permintaan golongan Syi’ah yang ada di Irak.
- Muawiyah bin Yazid {683-684 M}
Muawiyah bin Yazid menjabat
sebagai khalifah pada tahun 683-684 M dalam usia 23 tahun. Muawiyah bin
Yazid bergelar Muawiyah II. Ia menjadi khalifah selama
hampir 6 bulan setelah kematian ayahandanya Yazid I. Muawiyah II
dianggap sebagai orang yang ramah yang yang tidak giat melibatkan diri dalam
politik.
- Marwan bin Al-Hakam {684-685 M}
Ia pernah menjabat sebagai
penasihat Khalifah Ustman bin Affan. Untuk mengukuhkan jabatannya, maka ia
sengaja mengawini janda Khalifah Yazid, Ummu Khalid.
- Abdul Malik bin Marwan {685-705 M}
Abdul Malik bin Marwan dilantik
sebagai khalifah setelah kematian ayahnya, pada tahun 685 M.
- Al-Walid bin Abdul Malik {705-715 M}
Masa pemerintahan Walid bin Malik
adalah masa ketentraman, kemakmuran dan ketetertiban. Ia mengembangkan
sistem kesejahteraan, membangun rumah sakit, institusi pendidikan dan
langkah-langkah untuk apresiasi seni.
Al-Walid sendiri merupakan penggemar berat arsitektur lalu memperbaiki, memperluas dan memperbaharui kembali Masjid Nabawi di Madinah tahun 706.
Di samping itu, ia mengubah Basilika Kristen St. Yohanes Pembaptis menjadi mesjid besar, kini dikenal sebagai Masjid Agung Damaskus atau secara singkat Masjid Umayyah. Al-Walid juga secara besar-besaran mengembangkan militer, membangun angkatan laut yang kuat.
Al-Walid sendiri merupakan penggemar berat arsitektur lalu memperbaiki, memperluas dan memperbaharui kembali Masjid Nabawi di Madinah tahun 706.
Di samping itu, ia mengubah Basilika Kristen St. Yohanes Pembaptis menjadi mesjid besar, kini dikenal sebagai Masjid Agung Damaskus atau secara singkat Masjid Umayyah. Al-Walid juga secara besar-besaran mengembangkan militer, membangun angkatan laut yang kuat.
- Sulaiman bin Abdul Malik (715-717 M)
Menjadi khalifah pada usia 42
tahun. Masa pemerintahannya berlangsung selama 2 tahun, 8 bulan. Ia tidak
memiliki kepribadian yang kuat, sehingga mudah dipengaruhi penasihat-penasihat
di sekitar dirinya.
- Umar bin Abdul Aziz (717-720 M)
Menjabat sebagai khalifah pada
usia 37 tahun. Ia terkenal adil dan sederhana. Umar menjadi khalifah
menggantikan Sulaiman yang wafat pada tahun 716. Ia
di bai'at sebagai khalifah pada hari Jumat setelah salat Jumat.
Khalifah Umar, masih satu nasab dengan Khalifah kedua, Umar bin
Khattab dari garis ibu.
Zaman pemerintahannya berhasil
memulihkan keadaan negaranya dan mengkondisikan negaranya seperti saat 4
khalifah pertama (Khulafaur Rasyidin) memerintah. Kebijakannya dan
kesederhanaan hidupnya pun tak kalah dengan 4 khalifah pertama itu.
Gajinya selama menjadi khalifah hanya 2 dirham perhari atau 60 dirham perbulan. Khalifah Umar ini hanya memerintah selama kurang dari tiga tahun.
Gajinya selama menjadi khalifah hanya 2 dirham perhari atau 60 dirham perbulan. Khalifah Umar ini hanya memerintah selama kurang dari tiga tahun.
- Yazid bin Abdul Malik (720-724 M)
Masa pemerintahannya berlangsung
selama 4 tahun, 1 bulan. Ia adalah seorang penguasa yang sangat gandrung
terhadap kekuasaan. Pengangkatan Yazid dihantam oleh konflik internal dan
eksternal di sana-sini. Sejumlah perang saudara mulai pecah di bagian yang
berbeda dari kekhilafahan seperti Spanyol, Afrika dan di timur.
Reaksi keras oleh
penguasa Bani Umayyah tak membantu persoalan, dan kelompok
anti-Umayyah mulai memperoleh kekuasaan di antara mereka yang tak puas. Ini
menyebabkan kelompok seperti Bani Abbasiyah mulai membangun dasar
kekuatan yang akan digunakannya untuk merobohkan Khilafah Bani Umayyah.
Namun Khilafah Bani Umayyah belum benar-benar surut. Yazid II meninggal pada 724 karena tuberkulosis. Ia digantikan saudaranya Hisyam.
Namun Khilafah Bani Umayyah belum benar-benar surut. Yazid II meninggal pada 724 karena tuberkulosis. Ia digantikan saudaranya Hisyam.
- Hisyam bin Abdul Malik (724-743 M)
Menjabat sebagai khalifah pada
usia yang ke 35 tahun. Ia terkenal sebagai seorang negarawan yang cakap
dan ahli militer. Hisyam mewarisi kekhalifahan dari saudaranya Yazid
II dengan menghadapi banyak permasalahan. Ia berhasil menanganinya, dan
menyebabkan kekhalifahan Umayyah berlanjut sebagai sebuah negara.
Masa pemerintahannya yang panjang
merupakan pemerintahan yang berhasil, dan memperlihatkan lahirnya kembali
berbagai perbaikan yang pernah dirintis oleh pendahulunya Umar bin Abdul-Aziz.
- Walid bin Yazid (743-744 M)
Masa pemerintahannya selama 1 tahun,
2 bulan. Ia menjadi Khalifah bani umayyah menggantikan pamannya, Hisyam
bin Abdul-Malik. Naiknya Walid ke tampuk kekuasaan secara keras ditantang
banyak orang dalam istana karena reputasi Walid yang gaya hidupnya tak
bermoral.
Walau begitu, ia telah dijadikan
khalifah. Ia hampir secara cepat mulai menargetkan yang menentangnya,
menimbulkan kebencian luas terhadap Walid yang menyebar menjadi kebencian pada
Bani Umayyah. Walid terbunuh pada 16 April 744 saat memerangi
beberapa musuhnya.
- Yazid bin Walid (744 M)
Masa pemerintahannya berlangsung
selama 16 bulan dan dia wafat pada usia 46 tahun. Selain itu, masa
pemerintahannya penuh kemelut dan kekacauan. Ia naik tahta hanya selama 6
bulan sebelum meninggal.
Pengangkatannya ditandai tindakannya yang tak sempurna, membuatnya digelari "Tak Sempurna". Di antara yang terkemuka ialah penolakannya untuk membayar kenaikan gaji pada pasukan oleh al-Walid II.
Pengangkatannya ditandai tindakannya yang tak sempurna, membuatnya digelari "Tak Sempurna". Di antara yang terkemuka ialah penolakannya untuk membayar kenaikan gaji pada pasukan oleh al-Walid II.
- Ibrahim bin Malik (744 M)
Pada masa pemerintahannya keadaan
negara semkin kacau dan dia memerintah selama 3 bulan dan wafat pada tahun
132 H.
- Marwan bin Muhammad (744-750M)
Beliau seorang ahli negar yang
bijaksana dan seorang pahlawan. Beberapa pemberontak berhasil ditumpasnya,
tetapi dia tidak mampu menghadapi gerakan Bani Abbasiyah yang telah kuat
pendukungnya.
"Sumber"
0 komentar:
Posting Komentar