Jumat, 08 Mei 2015

Bani Umayyah

"Khilafah - Khilafah Masa Bani Umayyah di Damsyik"

Kerajaan Bani Umayyah (Arab بنو أمية banū umayya / الأمويون al umawiyyūn); 

khalifah Islam berasaskan perwarisan pertama selepas kewafatan Nabi Muhammad s.a.w. Kerajaan ini terdiri daripada keluarga di dalam kaum Quraish Makkah. Kerajaan Bani Ummayyah ini berkuasa dari tahun 661 hingga tahun 750 masehi.

Asal nama kerajaan Bani Umayyah adalah mengambil nama sempena nama datuk Muawiyah, penggagas kerajaan ini yaitu Umayyah bin Abdul Syams, seorang pemimpin kaum Quraish yang kaya dan berpengaruh.

  • Muawiyah bin Abi Sufyan {661-681 M} 

Muawiyah bin Abi Sufyan adalah pendiri Daulah Bani Umayyah dan menjabat sebagai Khalifah pertama. Ia memindahkan ibu kota dari Madinah al Munawarah ke kota Damaskus dalam wilayah Suriah.

Pada masa Khulafaur Rasyidin, Muawiyah diangkat menjadi salah seorang panglima perang di bawah komando utama Abu Ubaidah bin Jarrah. Kaum Muslimin berhasil  menaklukkan Palestina, Syria (Suriah), dan  Mesir dari tangan Imperium Romawi Timur.

Dan ketika Utsman bin Affan menjabat sebagai khalifah menggantikan Umar, Muawiyah diangkat sebagai gubernur untuk wilayah Syria dan Palestina yang berkedudukan di Damaskus menggantikan Gubernur Abu Ubaidah bin Jarrah.

Setelah menjabat sebagai gubernur di Palestina selama 10 tahun dan di Syam 10 tahun, serta sebagai Khalifah Daulah Umawiyah selama 20 tahun, Muawiyah meninggal dunia pada Kamis pertengahan Rajab 60 H dalam usia 78 tahun.

  • Yazid bin Muawiyah {681-683 M} 

Lahir pada tahun 22 H/643 M. Pada tahun 679 M, Muawiyah mencalonkan anaknya, Yazid, untuk menggantikannya. Yazid menjabat sebagai khalifah dalam usia 34 tahun pada tahun 681 M.

Ketika Yazid naik tahta, sejumlah tokoh di Madinah tidak mau menyatakan setia kepadanya. Pada tahun 680 M, ia pindah ke Kufah atas permintaan golongan Syi’ah yang ada di Irak.

  • Muawiyah bin Yazid {683-684 M} 

Muawiyah bin Yazid menjabat sebagai khalifah pada tahun 683-684 M dalam usia 23 tahun. Muawiyah bin Yazid bergelar Muawiyah II. Ia menjadi khalifah selama hampir 6 bulan setelah kematian ayahandanya Yazid I. Muawiyah II dianggap sebagai orang yang ramah yang yang tidak giat melibatkan diri dalam politik.

  • Marwan bin Al-Hakam {684-685 M} 

Ia pernah menjabat sebagai penasihat Khalifah Ustman bin Affan. Untuk mengukuhkan jabatannya, maka ia sengaja mengawini janda Khalifah Yazid, Ummu Khalid.

  • Abdul Malik bin Marwan {685-705 M} 

Abdul Malik bin Marwan dilantik sebagai khalifah setelah kematian ayahnya, pada tahun 685 M. 

  • Al-Walid bin Abdul Malik {705-715 M} 

Masa pemerintahan Walid bin Malik adalah masa ketentraman, kemakmuran dan ketetertiban. Ia mengembangkan sistem kesejahteraan, membangun rumah sakit, institusi pendidikan dan langkah-langkah untuk apresiasi seni.

Al-Walid sendiri merupakan penggemar berat arsitektur lalu memperbaiki, memperluas dan memperbaharui kembali Masjid Nabawi di Madinah tahun 706.

Di samping itu, ia mengubah Basilika Kristen St. Yohanes Pembaptis menjadi mesjid besar, kini dikenal sebagai Masjid Agung Damaskus atau secara singkat Masjid Umayyah. Al-Walid juga secara besar-besaran mengembangkan militer, membangun angkatan laut yang kuat.

  • Sulaiman bin Abdul Malik (715-717 M) 

Menjadi khalifah pada usia 42 tahun. Masa pemerintahannya berlangsung selama 2 tahun, 8 bulan. Ia tidak memiliki kepribadian yang kuat, sehingga mudah dipengaruhi penasihat-penasihat di sekitar dirinya. 

  • Umar bin Abdul Aziz (717-720 M) 

Menjabat sebagai khalifah pada usia 37 tahun. Ia terkenal adil dan sederhana. Umar menjadi khalifah menggantikan Sulaiman yang wafat pada tahun 716. Ia di bai'at sebagai khalifah pada hari Jumat setelah salat Jumat. Khalifah Umar, masih satu nasab dengan Khalifah kedua, Umar bin Khattab dari garis ibu.

Zaman pemerintahannya berhasil memulihkan keadaan negaranya dan mengkondisikan negaranya seperti saat 4 khalifah pertama (Khulafaur Rasyidin) memerintah. Kebijakannya dan kesederhanaan hidupnya pun tak kalah dengan 4 khalifah pertama itu.

Gajinya selama menjadi khalifah hanya 2 dirham perhari atau 60 dirham perbulan. Khalifah Umar ini hanya memerintah selama kurang dari tiga tahun.

  • Yazid bin Abdul Malik (720-724 M) 

Masa pemerintahannya berlangsung selama 4 tahun, 1 bulan. Ia adalah seorang penguasa yang sangat gandrung terhadap kekuasaan. Pengangkatan Yazid dihantam oleh konflik internal dan eksternal di sana-sini. Sejumlah perang saudara mulai pecah di bagian yang berbeda dari kekhilafahan seperti Spanyol, Afrika dan di timur. 

Reaksi keras oleh penguasa Bani Umayyah tak membantu persoalan, dan kelompok anti-Umayyah mulai memperoleh kekuasaan di antara mereka yang tak puas. Ini menyebabkan kelompok seperti Bani Abbasiyah mulai membangun dasar kekuatan yang akan digunakannya untuk merobohkan Khilafah Bani Umayyah.

Namun Khilafah Bani Umayyah belum benar-benar surut. Yazid II meninggal pada 724 karena tuberkulosis. Ia digantikan saudaranya Hisyam.

  • Hisyam bin Abdul Malik (724-743 M) 

Menjabat sebagai khalifah pada usia yang ke 35 tahun. Ia terkenal sebagai seorang negarawan yang cakap dan ahli militer. Hisyam mewarisi kekhalifahan dari saudaranya Yazid II dengan menghadapi banyak permasalahan. Ia berhasil menanganinya, dan menyebabkan kekhalifahan Umayyah berlanjut sebagai sebuah negara. 

Masa pemerintahannya yang panjang merupakan pemerintahan yang berhasil, dan memperlihatkan lahirnya kembali berbagai perbaikan yang pernah dirintis oleh pendahulunya Umar bin Abdul-Aziz.

  • Walid bin Yazid (743-744 M) 

Masa pemerintahannya selama 1 tahun, 2 bulan. Ia menjadi Khalifah bani umayyah menggantikan pamannya, Hisyam bin Abdul-Malik. Naiknya Walid ke tampuk kekuasaan secara keras ditantang banyak orang dalam istana karena reputasi Walid yang gaya hidupnya tak bermoral.

Walau begitu, ia telah dijadikan khalifah. Ia hampir secara cepat mulai menargetkan yang menentangnya, menimbulkan kebencian luas terhadap Walid yang menyebar menjadi kebencian pada Bani Umayyah. Walid terbunuh pada 16 April 744 saat memerangi beberapa musuhnya.

  • Yazid bin Walid (744 M) 

Masa pemerintahannya berlangsung selama 16 bulan dan dia wafat pada usia 46 tahun. Selain itu, masa pemerintahannya penuh kemelut dan kekacauan. Ia naik tahta hanya selama 6 bulan sebelum meninggal.

Pengangkatannya ditandai tindakannya yang tak sempurna, membuatnya digelari "Tak Sempurna". Di antara yang terkemuka ialah penolakannya untuk membayar kenaikan gaji pada pasukan oleh al-Walid II.

  • Ibrahim bin Malik (744 M) 

Pada masa pemerintahannya keadaan negara semkin kacau dan dia memerintah selama 3 bulan dan wafat pada tahun 132 H. 

  • Marwan bin Muhammad (744-750M) 

Beliau seorang ahli negar yang bijaksana dan seorang pahlawan. Beberapa pemberontak berhasil ditumpasnya, tetapi dia tidak mampu menghadapi gerakan Bani Abbasiyah yang telah kuat pendukungnya.




0 komentar: