Minggu, 01 Mei 2016

Analisis BEP dan Analisis Sumber dan Penggunaan Kas

Analisis Break Even Point (BEP)

Definisi

BEP (Titik Pulang Pokok) adalah keadaan suatu usaha ketika tidak memperoleh laba dan tidak menderita rugi.

Pengertian  Break Even point menurut Letricia (tahun 1999, hal 2) adalah : “Volume penjualan yang tidak menimbulkan laba atau rugi”, sedangkan menurut mulyadi (tahun 1997, hal 230)

pengertian  Break Even point adalah : “Suatu keadaan di mana dalam operasi perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak menderita rugi (penghasilan)”.

Klasifikasi Biaya

Atas pengaruh perubahan Volume terhadap biaya, maka biaya dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu:
  • Biaya Tetap
  • Biaya Variable
  • Biaya Semi Variable
Fungsi BEP
  • Sebagai alat analisis untuk mengambil kebijakan dalam suatu perusahaan
  • Mengetahui jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami kerugian
  • Mengetahui jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh tingkat keuntungan tertentu
  • Mengetahui seberapa jauh berkurangnya penjualan
  • Mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya, dan volume penjualan terhadap keuntungan
Kegunaan Analisis Break Even point

Analisis Break Even point selain berguna untuk membantu menetapkan sasaran atau tujuan perusahaan juga mempunyai kegunaan lain yaitu  :
  • Sebagai dasar atau landasan merencanakan kegiatan operasional dalam usaha mencapai laba tertentu. Jadi dapat digunakan untuk merencanakan laba atau ”profit planning”.
  • Sebagai dasar inti mengendalikan kegiatan operasional yang sedang berjalan, yaitu untuk alat pencocokan antara realisasi dengan angka-angka dalam perhitungan  Break Even point jadi sebagai alat pengendali atau “Controling”.
  • Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan harga jual, yaitu dalam setelah diketahui hasil-hasil perhitungannya menurut analisa  Break Even point dan laba yang di targetkan.
  • Sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan yang harus dilakukan oleh seorang manager.
Pendekatan dalam mengitung BEP

  • Pendekatan Persamaan
  • Pendekatan Marjin Kontribusi
Mengurangkan nilai penjualan total (total revenue = TR) dengan biaya variabel total (total Variabel cost = TVC)
Mengurangkan harga jual per unit dengan biaya variabel per unit guna menghitung margin kontribusi per unit.
  • Pendekatan Grafik
Dalam pendekatan grafis, BEP digambarkan sebagai titik potong antara garis penjualan dengan garis biaya total (Biaya total = Biaya tetap + Biaya variabel)


Kasus BEP


Pada Kasus CV. Donut Kotak

Harga Jual per unit        Rp. 5.000
Biaya variabel Per Unit   Rp. 3.000
Margin kontribusi           Rp. 2.000

BEP (unit)

BEP (unit) = (Biaya tetap Total : Margin kontribusi per unit)
BEP (unit) = 7.500.000/2.000 = 3.750 unit

BEP (rupiah)

Terlebih dahulu harus dihitung Rasio Margin Kontribusi

Harga penjualan per unit              
Rp. 5.000,-           100 %

Biaya Variabel per unit                
Rp. 3.000,-           60 %

Margin kontribusi                         
Rp. 2.000,-           40 %

Ratio margin kontribusi = 0,40

BEP (rupiah)   
= (Biaya tetap Total : Rasio Margin kontribusi)
= Rp. 7.500.000/0,40
= Rp. 18.750.000,-

Analisis Sumber dan Penggunaan Kas

Dana dalam Aliran Kas

Pengertian dana kas yaitu menggambarkan suatu ringkasan sumber dan penggunaan kas selama periode yang bersangkutan. Penggunaan kas disusun untuk menunjukan dari mana sumber-sumber kas dan penggunaannya.

Laporan perubahan kas dapat digunakan  untuk  menaksir kebutuhan kas di masa mendatang dan kemungkinan sumber-sumber yang ada dan sebagai dasar perencanaan dan peramalan kebutuhan kas atau di masa yang akan datang.

Dalam menyusun sumber-sumber dan penggunaan dana di mana dana adalah dalam artian kas, langkah-langkah adalah sebagai berikut : 
  • Menyusun Laporan perubahan Neraca yang menggambarkan perubahan masing-masing elemen neraca antara dua titik waktu yang akan dianalisa (bulanan atau tahunan) dan memisahkan elemen yang memperbesar kas dan elemen yang memperkecil kas. 
  • Mengelompokkan elemen-elemen dalam Laporan Rugi dan Laba atau laporan Laba ditahan ke dalam golongan yang memperbesar kas dan golongan yang memperkecil jumlah kas. 
  • Menyusun  laporan sumber dan penggunaan kas, dengan mengadakan  konsolidasi dari semua informasi tersebut ke dalam Laporan sumber-sumber dan penggunaan dana. 
Sumber Kas 

Kas merupakan ktiva yang paling likuid atau merupakan salah satu unsur modal yang paling tinggi likuiditasnya, berarti semakin besar jumlah kas yang dimiliki oleh suatu  perusahaan akan semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya. Akan tetapi, suatu perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi karena adanya kas dalam jumlah yang besar berarti tingkat perputaran kas tersebut rendah dan mencerninkan adanya over investment dalam kas dan berarti pula perusahaan kurang efektif dalam mengelola kas.

Sumber penerimaan kas dalam suatu perusahaan pada dasarnya dapat berasal dari : 
  • Hasil penjualan investasi jangka panjang, aktiva tetap baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud (intangible assets), atau adanya penurunan aktiva tidak lancar yang diimbangi dengan penambahan kas. 
  • Penjualan atau adanya emisi saham maupun  adanya penambahan modal oleh pemilik perusahaan dalam bentuk kas. 
  • Pengeluaran surat tanda bukti utang, baik jangka pendek (wesel) maupun utang jangka panjang (utang obligasi, utang hipotik,  atau utang jangka panjang lain) serta bertambahnya utang yang diimbangi dengan penerimaan kas. 
  • Adanya penurunan atau berkurannya aktiva lancar selain kas yang diimbangi dengan penerimaan kas pembayaran, berkurangnya persediaan barang dagangan karena adanya penjualan secara tunai, adanya penurunan surat berharga (efek) karena ada penjualan dan sebagainya. 
  • Adanya penerimaan kas karena sewa, bunga atau dividen dari investasinya, sumbangan ataupun hadiah maupun adanya pengembalian kelebihan pembayaran pajak pada periode-periode sebelumnya. 
  • Keuntungan dari operasi perusahaan, Apabila perusahaan memperoleh keuntungan neto dari operasinya berarti ada tambahan dana dari perusahaan yang bersangkutan 
Penggunaan Kas 

Adapun penggunaan atau pengeluaran kas dapat di sebabkan oleh adanya transaksi-transaksi sebagai berikut. 
  • Pembelian saham atau obligasi sebagai investasi jangka pendek maupun jangka panjang serta pembelian aktiva tetap lainnya. 
  • Penarikan kembali saham yang beredar maupun adanya pengembalian kas perusahaan oleh pemilik perusahaan. 
  • Pelunasan pembayaran angsuran utang jangka pendek maupun utang jangka panjang. 
  • Pembelian barang secara tunai, adanya pembayaran biaya operasi yang meliputi upah dan gaji, 
  • pembelian supplies kantor, pembayaran sewa, bunga, premi asuransi, advertensi, dan adanya persekot-persekot biaya maupun persekot pembelian.
  • Pengeluaran kas untuk pembayaran dividen (bentuk pembagian laba  lainnya secara tunai), pembayaran pajak, denda-denda, dan sebagainya. 
  • Adanya kerugian dalam operasi perusahaan. Terjadinya kerugian dalam operasi perusahaan dalam mengakibatkan berkurangnya kas atau menimbulkan utang yaitu bila diperlukan dana untuk menutup kerugian tersebut. Timbulnya utang sebenarnya merupakan sumber dana tetapi dana ini digunakan untuk menutup kerugian tersebut. 
Elemen - Elemen Sumber dan Penggunaan Kas

Dari laporan perubahan neraca dan laporan rugi  laba  elemen-elemen yang memperbesar kas disebut sumber-sumber dana adalah : 
  • Berkurangnya aktiva lancar selain kas 
Berkurangnya barang (inventory) terjadi karena terjualnya barang tersebut dan hasil penjualan itu merupakan sumber dana/ kas bagi perusahaan.  
Berkurangnya piutang berarti piutang telah dibayar dan penerimaan piutang merupakan penambahan dana yang diterima oleh perusahaan yang bersangkutan.  
Berkurangnya surat-surat berharga (efek) berarti efek itu terjual dan hasil penjualan tersebut merupakan sumber dana/ kas bagi perusahaan  
  • Berkurangnya aktiva tetap 
Berkurangnya aktiva tetap bruto berarti sebagian aktiva tetap harus dijual dan hasil penjualannya merupakan sumber dana Berkurangnya aktiva tetap neto  berarti adanya depresiasi dalam tahun yang bersangkutan  
  • Bertambahnya setiap jenis utang 
Bertambahnya utang (utang  lancar, utang  jangka panjang) berarti terjadi penambahan dana yang diterima oleh perusahaan yang bersangkutan 
Bertambahnya modal 
Bertambahnya modal disebabkan adanya emisi saham baru dan hasil penjualan saham baru tersebut merupakan sumber dana 
  • Adanya keuntungan dari operasi perusahaan 
Apabila perusahaan mendapatkan keuntungan neto dari operasinya berarti bahwa ada tambahan dan bagi perusahaan yang bersangkutan.
Sedangkan elemen-elemen dari laporan perubahan neraca dan laporan rugi laba yang memperkecil kas adalah :
  • Bertambahnya aktiva lancar selain kas 
Bertambahnya aktiva lancar dapat terjadi karena pembelian barang dan pembelian barang membutuhkan dana. Dengan demikian, penambahan aktiva lancar merupakan penggunaan dana. 
  • Bertambahnya aktiva tetap 
Bertambahnya aktiva tetap bruto dapat terjadi karena adanya pembelian aktiva tetap dan pembelian aktiva tetap merupakan penggunaan dana 
  • Berkurangnya utang 
Berkurangnya utang, baik utang  lancar maupun utang  jangka panjang dapat terjadi karena perusahaan telah melunasi atau mengangsur  utangnya. Pembayaran kembali utang  berarti penggunaan dana
  • Berkurangnya modal 
Berkurangnya modal dapat terjadi karena pemilik perusahaan mengambil kembali atau mengurangi modal yang tertanam dalam perusahaan. 
Berkurangnya modal berarti berkurangnya dana. Ini berarti bahwa penggunaan modal itu merupakan penggunaan dana.  
  • Pembayaran cash deviden 
Pembayaran cash deviden merupakan penggunaan dana. Cash deviden dibayarkan dari keuntungan neto sesudah pajak 
  • Kerugian operasi perusahaan 
Timbulnya kerugian selama periode tertentu dapat disertai dengan berkurangnya aktiva atau bertambahnya  utang. Sebenarnya bertambahnya utang merupakan sumber dana tetapi dengan adanya kerugian. Dengan demikian, maka adanya kerugian merupakan penggunaan dana. 

Kasus  Sumber dan Penggunaan Kas

Berikut ini adalah laporan keuangan PT Mutiara berupa Neraca periode 31 Desember 2008 dan 2009, beserta perubahannya.


Selama tahun 2009, Perusahaan PT. Mutiara  mendapatkan keuntungan netto sesudah pajak sebesar Rp. 1.600.000 dan dibayarkan sebagai cash deviden sebesar Rp. 800.000. Dari contoh Neraca di atas kemudian dapat dibuat laporan sumber-sumber dan penggunaan kas. Berikut ini adalah contoh laporan tersebut.


Dari laporan penggunaan dana tersebut terlihat bahwa penggunaan dana adalah untuk penambahan mesin, penambahan tanah dan pembayaran cash deviden. Sumber dana tersebut berasal dari keuntungan neto dan depresiasi (internal sources) dan utang jangka panjang (obligasi).   
  • Dari keuntungan neto dibayarkan sebagai cash deviden sebesar Rp. 800.000 (50%) sisa keuntungan neto sebesar Rp. 800.000 (Rp. 1.600.000  –  Rp.  800.000). Sisa keuntungan tersebut merupakan modal sendiri.  
  • Dana yang digunakan untuk pembelian tanah berasal dari modal sendiri Rp 800.000 dan sisanya  dibelanjai dengan  utang  jangka panjang 
  • Tambahan mesin  meliputi Rp. 1.000.000 dan dapat dibelanjai dengan utang jangka panjang dan depresiasi 
Dari analisa sumber-sumber dan penggunaan dana PT  Mutiara dapat disimpulkan bahwa perusahaan menggunakan dananya dalam tahun 2009 sebagian besar untuk ekspansi dalam bentuk pembelian mesin dan tanah.  


Referensi :


0 komentar: