Analisis Sumber dan
Penggunaan Modal Kerja
Arti Penting Analisa Sumber-Sumber dan Penggunaan Dana
Analisa sumber-sumber dan penggunaan dana (analisa aliran dana)
merupakan alat analisa finansial yang sangat penting bagi manager
keuangan. Tujuan dari analisa sumber aliran dana tersebut adalah
untuk mengetahui bagaimana dana digunakan dan bagaimana kebutuhan dana tersebut
dibelanjai.
Dengan kata lain dengan analisa aliran dana itu akan dapat diketahui dari
mana datangnya dana dan untuk apa dana itu digunakan. Suatu laporan yang
menggambarkan dari mana datangnya dan untuk apa dana itu digunakan disebut
laporan sumber-sumber dan penggunaan dana.
Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja, adalah suatu analisis untuk
mengetahui sumber-sumber serta penggunaan modal kerja atau untuk mengetahui
sebab-sebab berubahnya modal kerja dalam periode tertentu.
Definisi Modal Kerja Menurut Beberapa Ahli :
Menurut Lukas Setia Atmaja (2003:19) mendefinisikan modal sebagai “Dana
yang digunakan untuk membiayai pengadaan aktiva dan operasi perusahaan. Modal
terdiri dari item-item yang ada di sisi kanan suatu nearaca, yaitu hutang,
saham biasa, saham preferen, dan laba ditahan”.
Kemudian Agnes Sawir (2005:129) menyebutkan bahwa “Modal kerja adalah
keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan
sebagai dana yang harus tersedia untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan
sehari-hari”.
Sementara S. Munawir (2004:116) menyebutkan “modal kerja berarti net
working capital atau kelebihan aktiva lancar terhadap hutang lancar, sedang
untuk modal kerja sebagai aktiva lancar digunakan istilah modal kerja bruto
(gross working capital)”.
Tidak jauh berbeda dengan Amin Widjaja Tunggal (1997:90) ada dua defenisi
modal kerja adalah:
a. Modal kerja adalah selisih lebih antara aktiva lancar dan hutang lancar.
b. Modal kerja adalah aktiva lancar.
Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Adanya modal kerja yang cukup sangat penting bagi suatu perusahaan karena
dengan modal kerja yang cukup itu memungkinkan bagi perusahaan untuk beroperasi
seekonomis mungkin dan perusahaan tidak mengalami kesulitan atau menghadapi
bahaya-bahaya yang mungkin timbul karena adanya kekacauan kondisi keuangan.
Sumber Modal Kerja
Menurut S. Munawir (2004:120) sumber modal kerja suatu perusahaan dapat
berasal dari :
- Hasil
operasi perusahaan, adalah jumlah net income yang nampak dalam perhitungan
rugi laba ditambah dengan depresiasi dan amortisasi, jumlah ini
menunjukkan jumlah modal kerja yang berasal dari hasil operasi perusahaan.
- Keuntungan
dari penjualan surat-surat berharga (investasi jangka pendek).
- Penjualan
aktiva tidak lancar.
- Penjualan
saham atau obligasi
Menurut Agnes Sawir (2005:141) sumber-sumber yang akan menambah modal
kerja, yaitu :
- Adanya
kenaikan sektor modal, baik yang berasal dari laba maupun penambahan modal
saham.
- Adanya
pengurangan atau penurunan aktiva tetap karena adanya penjualan aktiva tetap
maupun melalui proses depresiasi.
- Ada
penambahan utang jangka panjang, baik dalam bentuk obligasi atau utang
jangka panjang lainnya.
Kelebihan modal kerja, khususnya dalam bentuk kas dan surat-surat berharga,
tidak menguntungkan karena laba tersebut tidak digunakan secara produktif. Dana
yang menganggur, pendapatan yang rendah, investasi pada proyek-proyek yang
tidak diinginkan atau fasilitas pabrik dan perlengkapannya yang tidak perlu,
semuanya merupakan operasi perusahaan yang tidak efisien.
Sumber modal kerja yang diperoleh perusahaan hendaknya dapat digunakan
seefisien mungkin perusahaan dapat menjalankan operasi perusahaan dengan baik
sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Tersedianya modal kerja yang segera
dapat dipergunakan dalam operasi perusahaan, tergantung pada tipe/sifat likuid
(mudah ditukarkan/dicairkan menjadi uang tunai) dari aktiva lancar yang
dimiliki perusahaan. Namun demikian modal kerja harus mampu membiayai
pengeluaran-pengeluaran atas operasi perusahaan sehari-hari.
Dan dapat disimpulkan bahwa modal kerja akan bertambah apabila :
Adanya kenaikan sektor modal baik yang berasal dari laba maupun adanya pengeluaran modal saham atau tambahan investasi dari pemilik perusahaan.
Adanya pengurangan atau penurunan aktiva tetap yang diimbangi dengan bertambahnya aktiva lancar karena adanya penjualan aktiva tetap maupun melalui proses depresiasi.
Adanya penambahan hutang jangka panjang baik dalam bentuk obligasi, hipotek atau hutang jangka panjang lainnya yang diimbangi dengan bertambahnya aktiva lancar.
Penggunaan Modal Kerja
Menurut S. Munawir (1979:124), “Pemakaian atau penggunaan modal kerja akan menyebabkan perubahan bentuk maupun penurunan jumlah aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan, tetapi penggunaan aktiva lancar tidak selalu diikuti dengan berubahnya atau turunnya jumlah modal kerja yang dimiliki oleh perusahaan.”
Penggunaan aktiva lancar yang mengakibatkan turunnya modal kerja, antara lain sebagai berikut :
- Pembayaran
biaya atau ongkos operasi perusahaan meliputi pembayaran upah, gaji,
pembelian barang dagangan dan lain-lain.
- Kerugian
yang diderita perusahaan karena penjualan surat-surat berharga.
- Adanya
pembentukan dana atau pemisahaan aktiva lancar untuk tujuan-tujuan
tertentu dalam jangka panjang.
- Adanya
penambahan atau pembelian aktiva tetap, investasi jangka panjang atau
aktiva tidak lancar lainnya.
- Pembayaran
hutang jangka panjang
- Pengambilan
uang atau barang dagangan oleh pemilik perusahaan untuk kepentingan
pribadi.
Penggunaan aktiva lancar untuk melunasi atau membayar hutang lancar, tidak
mengakibatkan penurunan jumlah modal kerja karena penurunan aktiva lancar
tersebut diikuti atau diimbangi dengan penurunan hutang lancar dalam jumlah
yang sama.
Penggunaan modal kerja berarti akan mengurangi modal, berikut ini ada
beberapa penggunaan aktiva lancar yang tidak mengurangi modal kerja, seperti:
- Pembelian
effek (marketable securities) secara tunai.
- Pembelian
barang dagangan atau bahan-bahan lainnya secara tunai.
- Perubahan
suatu bentuk pihutang ke bentuk pihutang yang lain, misalnya dari pihutang
dagang (account receivable) menjadi pihutang wesel (notes receivable).
Sementara menurut Agnes Sawir (2005: 141) penggunaan modal kerja yang akan
mengurangi modal kerja, yaitu :
- Berkurangnya
modal sendiri karena kerugian, maupun pengambilan privasi oleh pemilik
perusahaan.
- Pembayaran
utang-utang jangka panjang.
- Adanya
penambahan atau pembelian aktiva tetap
Disamping penggunaan aktiva lancar yang mengakibatkan berkurangnya modal
kerja tersebut, ada pula pemakaian aktiva lancar yang tidak merubah jumlahnya
baik jumlah modal kerjanya maupun jumlah aktiva lancarnya itu sendiri, yaitu
pemakaian atau penggunaan modal kerja/aktiva lancar yang hanya menyebabkan atau
mengakibatkan berubahnya bentuk aktiva lancar (modal kerja tidak berkurang).
Transaksi-transaksi yang mengakibatkan perubahan bentuk aktiva lancar tetapi tidak mengubah jumlah aktiva lancar adalah
Transaksi-transaksi yang mengakibatkan perubahan bentuk aktiva lancar tetapi tidak mengubah jumlah aktiva lancar adalah
- Pembelian
tunai surat-surat berharga.
- Pembelian
tunai barang-barang dagangan.
- Perubahan
suatu bentuk piutang ke bentuk piutang lainnya, misalnya dari piutang
dagang menjadi piutang wesel.
langkah-langkah dalam penyusunan laporan sumber dan penggunaan modal kerja
adalah sebagai berikut :
- Menyusun
laporan perubahan modal, laporan ini menggambarkan perubahan dari
masing-masing unsur modal kerja antara dua titik waktu. Dengan laporan
tersebut dapat diketahui adanya kenaikan atau penurunan modal kerja
beserta besarnya modal kerja
- Mengelompokan
perubahan-perubahan dari unsur-unsur non-current account antara dua titik
waktu tersebut ke dalam golongan yang mempunyai efek memperbesar modal
kerja dan golongan yang mempunyai efek memperkecil modal kerja.
- Mengelompokan
unsur-unsur dalam laporan laba ditahan ke dalam golongan yang perubahannya
mempunyai efek memperbesar modal kerja dan golongan yang mempunyai efek
memperkecil modal kerja
- Berdasarkan hal tersebut barulah dapat disusun laporan sumber dan penggunaan modal kerja
Analisis Perubahan Pendapatan
Bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang
mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam
modal meliputi baik pendapatan (revenue) maupun keuntungan (gain).
Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh perusahaan dari
aktivitasnya, kebanyakan dari penjualan produk dan/atau jasa kepada pelanggan.
Bagi investor, pendapatan kurang penting dibanding keuntungan, yang merupakan
jumlah uang yang diterima setelah dikurangi pengeluaran.
Sumber Pendapatan
- Transaksi
modal atau pendanaan yang mengakibatkan adanya tambahan dana yang
ditanamkan oleh pemegang obligasi dan pemegang saham.
- Laba
dari penjualan aktiva yang bukan berupa produk perusahaan seperti aktiva
tetap, surat berharga atau penjualan anak/cabang perusahaan.
- Hadiah
, sumbangan atau penemuan
- Revaluasi
aktiva
- Penyerahan produk perusahaan, yaitu aliran hasil penjualan produk
Secara garis besar konsep pendapatan dapat ditinjau dua segi, yaitu :
Menurut ilmu ekonomi
Pendapatan menurut ilmu ekonomi merupakan nilai maksimum yang dapat
dikonsumsi oleh seseorang dalam suatu periode dengan mengharapkan keadaan yang
sama pada akhir periode seperti keadaan semula. Pengertian tersebut
menitikberatkan pada total kuantitatif pengeluaran terhadap konsumsi selama
satu periode. Dengan kata lain, pendapatan adalah jumlah harta kekayaan awal
periode ditambah keseluruhan hasil yang diperoleh selama satu periode, bukan
hanya yang dikonsumsi.
Menurut ilmu akuntansi
Ada beberapa karakteristik tertentu dari pendapatan yang menentukan atau
membatasi bahwa sejumlah rupiah yang masuk ke perusahaan merupakan pendapatan
yang berasal dari operasi perusahaan. Karakteristik ini dapat dilihat
berdasarkan sumber pendapatan, produk dan kegiatan utama perusahaan dan jumlah
rupiah pendapatan serta proses penandingan.
Proses Terbentuk dan Terealisasinya Pendapatan :
- EARNING
PROCESS (proses pembentukan pendapatan) = konsep terjadinya pendapatan.
Pendapatan dianggap terbentuk bersamaan dengan seluruh proses
berlangsungnya operasi perusahaan (produksi, penjualan dan pengumpulan
piutang).
- REALIZATION
PROCESS (proses realisasi pendapatan) .Pendapatan dianggap terbentuk
setelah produk selesai dikerjakan dan terjual langsung / atas dasar kontrak
penjualan.
Pengukuran Pendapatan
Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang
dapat diterima. Jumlah pendapatan yang timbul dari suatu transaksi biasanya
ditentukan oleh persetujuan antara perusahaan dengan pembeli atau pemakai
aktiva tersebut.
Jumlah tersebut diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang
dapat diterima perusahaan dikurangi jumlah diskon dagang dan rabat volume yang
diperbolehkan oleh perusahaan. Pada umumnya imbalan tersebut berbentuk kas atau
setara kas dan jumlah pendapatan adalah jumlah kas atau setara kas yang
diterima atau yang dapat diterima.
Namun jika terdapat perbedaan antara nilai wajar dan jumlah nominal, maka
imbalan tersebut diakui sebagai pendapatan bunga. Nilai wajar disini
dimaksudkan sebagai suatu jumlah dimana kegiatan mungkin ditukarkan atau suatu
kewajiban diselesaikan antara pihak yang memakai dan berkeinginan untuk
meakukan transaksi wajar, kemungkinan kurang dari jumlah nominal kas yang
diterima atau dapat diterima.
Nilai wajar imbalan ditentukan dengan pendiskontoan seluruh penerimaan
dimasa depan dengan menggunakan suatu tingkat bunga tersirat (imputed). tingkat
bunga tersirat tersebut adalah yang paling mudah ditentukan dari :
- Tingkat
bunga yang berlaku bagi instrumen yang serupa dari suatu penerbit (issuer)
dengan penilaian kredit (credit rating) yang sama; atau
- Suatu
tingkat bunga untuk mengurangi (discount) nilai nominal instrumen tersebut
ke harga jual tunai pada saat ini dari barang atau jasa.
Bila arus masuk dari kas atau setara kas ditangguhkan nilai wajar dari
imbalan tersebut mungkin kurang dari jumlah nominal dari kas yang diterima atau
yang dapat diterima.
Bila barang atau jasa dipertukarkan untuk barang atau jasa dengan sifat
nilai yang sama maka pertukaran tidak dianggap sebagai transaksi yang
mengakibatkan pendapatan. Dan bila barang dijual atau jasa diberikan untuk
dipertukarkan dengan barang dan jasa yang tidak serupa pertukaran tersebut
dianggap sebagai transaksi yang mengakibatkan pendapatan.
Pendapatan tersebut diukur pada nilai wajar dari barang atau jasa yang
diserahkan, disesuaikan dengan jumlah kas atau setara kas yang ditransfer.
Dua Aspek Pendanaan Pendapatan
1. Aspek Fisik :
Pendapatan adalah hasil akhir suatu aliran fisik dalam proses menghasilkan
laba
2. Aspek moneter :
pendapatan adalah aliran masuk aktiva yang berasal dari kegiatan operasi
perusahaan dalam arti luas.
Referensi :
Sumber 1
Sumber 2
Sumber 3
Sumber 4
0 komentar:
Posting Komentar