Minggu, 01 Mei 2016

Analisis Perubahan Pendapatan dan Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Arti Penting Analisa Sumber-Sumber dan Penggunaan Dana

Analisa sumber-sumber dan penggunaan dana  (analisa aliran dana)  merupakan alat analisa  finansial yang sangat penting bagi manager keuangan. Tujuan dari analisa  sumber aliran  dana tersebut adalah untuk mengetahui bagaimana dana digunakan dan bagaimana kebutuhan dana tersebut dibelanjai.

Dengan kata lain dengan analisa aliran dana itu akan dapat diketahui dari mana datangnya dana dan untuk apa dana itu digunakan. Suatu laporan yang menggambarkan dari mana datangnya dan untuk apa dana itu digunakan disebut laporan sumber-sumber dan penggunaan dana.

Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja, adalah suatu analisis untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan modal kerja atau untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya modal kerja dalam periode tertentu.

Definisi Modal Kerja Menurut Beberapa Ahli :

Menurut Lukas Setia Atmaja (2003:19) mendefinisikan modal sebagai “Dana yang digunakan untuk membiayai pengadaan aktiva dan operasi perusahaan. Modal terdiri dari item-item yang ada di sisi kanan suatu nearaca, yaitu hutang, saham biasa, saham preferen, dan laba ditahan”.

Kemudian Agnes Sawir (2005:129) menyebutkan bahwa “Modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari”.

Sementara S. Munawir (2004:116) menyebutkan “modal kerja berarti net working capital atau kelebihan aktiva lancar terhadap hutang lancar, sedang untuk modal kerja sebagai aktiva lancar digunakan istilah modal kerja bruto (gross working capital)”.

Tidak jauh berbeda dengan Amin Widjaja Tunggal (1997:90) ada dua defenisi modal kerja adalah:

a. Modal kerja adalah selisih lebih antara aktiva lancar dan hutang lancar.
b. Modal kerja adalah aktiva lancar.

Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Adanya modal kerja yang cukup sangat penting bagi suatu perusahaan karena dengan modal kerja yang cukup itu memungkinkan bagi perusahaan untuk beroperasi seekonomis mungkin dan perusahaan tidak mengalami kesulitan atau menghadapi bahaya-bahaya yang mungkin timbul karena adanya kekacauan kondisi keuangan.

Sumber Modal Kerja

Menurut S. Munawir (2004:120) sumber modal kerja suatu perusahaan dapat berasal dari :
  • Hasil operasi perusahaan, adalah jumlah net income yang nampak dalam perhitungan rugi laba ditambah dengan depresiasi dan amortisasi, jumlah ini menunjukkan jumlah modal kerja yang berasal dari hasil operasi perusahaan.
  • Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga (investasi jangka pendek).
  • Penjualan aktiva tidak lancar.
  • Penjualan saham atau obligasi
Menurut Agnes Sawir (2005:141) sumber-sumber yang akan menambah modal kerja, yaitu :
  • Adanya kenaikan sektor modal, baik yang berasal dari laba maupun penambahan modal saham.
  • Adanya pengurangan atau penurunan aktiva tetap karena adanya penjualan aktiva tetap maupun      melalui proses depresiasi.
  • Ada penambahan utang jangka panjang, baik dalam bentuk obligasi atau utang jangka panjang lainnya.
Kelebihan modal kerja, khususnya dalam bentuk kas dan surat-surat berharga, tidak menguntungkan karena laba tersebut tidak digunakan secara produktif. Dana yang menganggur, pendapatan yang rendah, investasi pada proyek-proyek yang tidak diinginkan atau fasilitas pabrik dan perlengkapannya yang tidak perlu, semuanya merupakan operasi perusahaan yang tidak efisien. 

Sumber modal kerja yang diperoleh perusahaan hendaknya dapat digunakan seefisien mungkin perusahaan dapat menjalankan operasi perusahaan dengan baik sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Tersedianya modal kerja yang segera dapat dipergunakan dalam operasi perusahaan, tergantung pada tipe/sifat likuid (mudah ditukarkan/dicairkan menjadi uang tunai) dari aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Namun demikian modal kerja harus mampu membiayai pengeluaran-pengeluaran atas operasi perusahaan sehari-hari.

Dan dapat disimpulkan bahwa modal kerja akan bertambah apabila :
Adanya kenaikan sektor modal baik yang berasal dari laba maupun adanya pengeluaran modal saham atau tambahan investasi dari pemilik perusahaan.
Adanya pengurangan atau penurunan aktiva tetap yang diimbangi dengan bertambahnya aktiva lancar karena adanya penjualan aktiva tetap maupun melalui proses depresiasi.
Adanya penambahan hutang jangka panjang baik dalam bentuk obligasi, hipotek atau hutang jangka panjang lainnya yang diimbangi dengan bertambahnya aktiva lancar.

Penggunaan Modal Kerja

Menurut S. Munawir (1979:124), “Pemakaian atau penggunaan modal kerja akan menyebabkan perubahan bentuk maupun penurunan jumlah aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan, tetapi penggunaan aktiva lancar tidak selalu diikuti dengan berubahnya atau turunnya jumlah modal kerja yang dimiliki oleh perusahaan.”

Penggunaan aktiva lancar yang mengakibatkan turunnya modal kerja, antara lain sebagai berikut :
  • Pembayaran biaya atau ongkos operasi perusahaan meliputi pembayaran upah, gaji, pembelian barang dagangan dan lain-lain.
  • Kerugian yang diderita perusahaan karena penjualan surat-surat berharga.
  • Adanya pembentukan dana atau pemisahaan aktiva lancar untuk tujuan-tujuan tertentu dalam jangka panjang.
  • Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap, investasi jangka panjang atau aktiva tidak lancar lainnya.
  • Pembayaran hutang jangka panjang
  • Pengambilan uang atau barang dagangan oleh pemilik perusahaan untuk kepentingan pribadi.
Penggunaan aktiva lancar untuk melunasi atau membayar hutang lancar, tidak mengakibatkan penurunan jumlah modal kerja karena penurunan aktiva lancar tersebut diikuti atau diimbangi dengan penurunan hutang lancar dalam jumlah yang sama.

Penggunaan modal kerja berarti akan mengurangi modal, berikut ini ada beberapa penggunaan aktiva lancar yang tidak mengurangi modal kerja, seperti:
  • Pembelian effek (marketable securities) secara tunai.
  • Pembelian barang dagangan atau bahan-bahan lainnya secara tunai.
  • Perubahan suatu bentuk pihutang ke bentuk pihutang yang lain, misalnya dari pihutang dagang (account receivable) menjadi pihutang wesel (notes receivable).
Sementara menurut Agnes Sawir (2005: 141) penggunaan modal kerja yang akan mengurangi modal kerja, yaitu :
  • Berkurangnya modal sendiri karena kerugian, maupun pengambilan privasi oleh pemilik perusahaan.
  • Pembayaran utang-utang jangka panjang.
  • Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap
Disamping penggunaan aktiva lancar yang mengakibatkan berkurangnya modal kerja tersebut, ada pula pemakaian aktiva lancar yang tidak merubah jumlahnya baik jumlah modal kerjanya maupun jumlah aktiva lancarnya itu sendiri, yaitu pemakaian atau penggunaan modal kerja/aktiva lancar yang hanya menyebabkan atau mengakibatkan berubahnya bentuk aktiva lancar (modal kerja tidak berkurang).

Transaksi-transaksi yang mengakibatkan perubahan bentuk aktiva lancar tetapi tidak mengubah jumlah aktiva lancar adalah
  1. Pembelian tunai surat-surat berharga.
  2. Pembelian tunai barang-barang dagangan.
  3. Perubahan suatu bentuk piutang ke bentuk piutang lainnya, misalnya dari piutang dagang menjadi piutang wesel.
langkah-langkah dalam penyusunan laporan sumber dan penggunaan modal kerja adalah sebagai berikut :
  • Menyusun laporan perubahan modal, laporan ini menggambarkan perubahan dari masing-masing unsur modal kerja antara dua titik waktu. Dengan laporan tersebut dapat diketahui adanya kenaikan atau penurunan modal kerja beserta besarnya modal kerja
  • Mengelompokan perubahan-perubahan dari unsur-unsur non-current account antara dua titik waktu tersebut ke dalam golongan yang mempunyai efek memperbesar modal kerja dan golongan yang mempunyai efek memperkecil modal kerja.
  • Mengelompokan unsur-unsur dalam laporan laba ditahan ke dalam golongan yang perubahannya mempunyai efek memperbesar modal kerja dan golongan yang mempunyai efek memperkecil modal kerja
  • Berdasarkan hal tersebut barulah dapat disusun laporan sumber dan penggunaan modal kerja
Analisis Perubahan Pendapatan

Bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal meliputi baik pendapatan (revenue) maupun keuntungan (gain).

Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh perusahaan dari aktivitasnya, kebanyakan dari penjualan produk dan/atau jasa kepada pelanggan. Bagi investor, pendapatan kurang penting dibanding keuntungan, yang merupakan jumlah uang yang diterima setelah dikurangi pengeluaran.

Sumber Pendapatan
  • Transaksi modal atau pendanaan yang mengakibatkan adanya tambahan dana yang ditanamkan oleh pemegang obligasi dan pemegang saham.
  • Laba dari penjualan aktiva yang bukan berupa produk perusahaan seperti aktiva tetap, surat berharga atau penjualan anak/cabang perusahaan.
  • Hadiah , sumbangan atau penemuan
  • Revaluasi aktiva
  • Penyerahan produk perusahaan, yaitu aliran hasil penjualan produk
Secara garis besar konsep pendapatan dapat ditinjau dua segi, yaitu :

Menurut ilmu ekonomi

Pendapatan menurut ilmu ekonomi merupakan nilai maksimum yang dapat dikonsumsi oleh seseorang dalam suatu periode dengan mengharapkan keadaan yang sama pada akhir periode seperti keadaan semula. Pengertian tersebut menitikberatkan pada total kuantitatif pengeluaran terhadap konsumsi selama satu periode. Dengan kata lain, pendapatan adalah jumlah harta kekayaan awal periode ditambah keseluruhan hasil yang diperoleh selama satu periode, bukan hanya yang dikonsumsi.

Menurut ilmu akuntansi

Ada beberapa karakteristik tertentu dari pendapatan yang menentukan atau membatasi bahwa sejumlah rupiah yang masuk ke perusahaan merupakan pendapatan yang berasal dari operasi perusahaan. Karakteristik ini dapat dilihat berdasarkan sumber pendapatan, produk dan kegiatan utama perusahaan dan jumlah rupiah pendapatan serta proses penandingan.

Proses Terbentuk dan Terealisasinya Pendapatan :
  • EARNING PROCESS (proses pembentukan pendapatan) = konsep terjadinya pendapatan. Pendapatan dianggap terbentuk bersamaan dengan seluruh proses berlangsungnya operasi perusahaan (produksi, penjualan dan pengumpulan piutang).
  • REALIZATION PROCESS (proses realisasi pendapatan) .Pendapatan dianggap terbentuk setelah produk selesai dikerjakan dan terjual langsung / atas dasar kontrak penjualan.
Pengukuran Pendapatan

Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima. Jumlah pendapatan yang timbul dari suatu transaksi biasanya ditentukan oleh persetujuan antara perusahaan dengan pembeli atau pemakai aktiva tersebut.

Jumlah tersebut diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima perusahaan dikurangi jumlah diskon dagang dan rabat volume yang diperbolehkan oleh perusahaan. Pada umumnya imbalan tersebut berbentuk kas atau setara kas dan jumlah pendapatan adalah jumlah kas atau setara kas yang diterima atau yang dapat diterima.

Namun jika terdapat perbedaan antara nilai wajar dan jumlah nominal, maka imbalan tersebut diakui sebagai pendapatan bunga. Nilai wajar disini dimaksudkan sebagai suatu jumlah dimana kegiatan mungkin ditukarkan atau suatu kewajiban diselesaikan antara pihak yang memakai dan berkeinginan untuk meakukan transaksi wajar, kemungkinan kurang dari jumlah nominal kas yang diterima atau dapat diterima.

Nilai wajar imbalan ditentukan dengan pendiskontoan seluruh penerimaan dimasa depan dengan menggunakan suatu tingkat bunga tersirat (imputed). tingkat bunga tersirat tersebut adalah yang paling mudah ditentukan dari :
  • Tingkat bunga yang berlaku bagi instrumen yang serupa dari suatu penerbit (issuer) dengan penilaian kredit (credit rating) yang sama; atau
  • Suatu tingkat bunga untuk mengurangi (discount) nilai nominal instrumen tersebut ke harga jual tunai pada saat ini dari barang atau jasa. 
Bila arus masuk dari kas atau setara kas ditangguhkan nilai wajar dari imbalan tersebut mungkin kurang dari jumlah nominal dari kas yang diterima atau yang dapat diterima.

Bila barang atau jasa dipertukarkan untuk barang atau jasa dengan sifat nilai yang sama maka pertukaran tidak dianggap sebagai transaksi yang mengakibatkan pendapatan. Dan bila barang dijual atau jasa diberikan untuk dipertukarkan dengan barang dan jasa yang tidak serupa pertukaran tersebut dianggap sebagai transaksi yang mengakibatkan pendapatan.

Pendapatan tersebut diukur pada nilai wajar dari barang atau jasa yang diserahkan, disesuaikan dengan jumlah kas atau setara kas yang ditransfer.

Dua Aspek Pendanaan Pendapatan

1. Aspek Fisik : 

Pendapatan adalah hasil akhir suatu aliran fisik dalam proses menghasilkan laba

2. Aspek moneter : 

pendapatan adalah aliran masuk aktiva yang berasal dari kegiatan operasi perusahaan dalam arti luas.


Referensi :

Sumber 1
Sumber 2
Sumber 3
Sumber 4
















0 komentar: